Berikut ini merupakan Skripsi saya untuk menyelesaikan studi S1 di Program Studi Biologi Universitas Mataram. Karena skripsinya kebanyakan, jadi saya cuma taruh intisarinya aja (kalo taruh skripsinya bisa capek bacanya,hehehe)
Pengaruh Sumber Nitrogen, Jenis Medium dan Waktu Inkubasi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Antibiotik dari Bacillus cereus yang diisolasi dari Pantai Mentigi
oleh
Dede Bogel
Semakin meningkatnya kasus resistensi terhadap antibiotik yang diproduksi oleh Bacillus dari lingkungan darat, menyebabkan pencarian sumber antibotik dari lingkungan perairan gencar dilakukan dalam beberapa dekade ini. Isolat Bacillus cereus dari pantai Mentigi terbukti memiliki potensi antibiotik yang cukup bagus berdasarkna skrening awal dengan menggunakan metode overlay. Akan tetapi, produksi antibotik pada medium padat relatif kurang efisien jika dilihat dari pertumbuhan bakteri penghasil dan juga kemudahan isolasi antibotik yang dihasilkannya. Oleh karena itu produksi antibotik akan lebih efisien jika digunakan medium cair dalam proses fermentasi. Fermentasi Bacillus cereus memerlukan optimalisasi jenis medium dan nutrisi. Peneltian ini bertujuan: untuk mengetahui pertumbuhan, dinamika populasi dan produksi antibiotik isolat Bacillus cereus pada berbagai jenis medium fermentasi dan sumber nitrogen serta keterkaitan antara pertumbuhan Bacillus cereus terhadap produksi antibotiknya. Percobaan ditata dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan Percobaan Faktorial yang terdiri dari 3 faktor, yaitu: faktor 1: jenis medium: (NBS dan, SAQ), faktor 2: sumber N (tanpa N, NH4Cl, asam glutamat), faktor 3: waktu inkubasi (4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44 dan 48 jam). Kultur starter diinkubasi 16 jam pada medium NB kemudian diinokulaiskan pada medium fermentasi sesuai dengan kombinasi perlakuan. Selama proses fermentasi berlangsung, diamati pertumbuhan bakteri (yang dilakukan dengan metode Viable Plate Count dan Turbidimetri) dan pemanenan antibiotik sesuai dengan perlakuan waktu inkubasi. Antibiotik yang telah dipisahkan dari kultur sel melalui sentrifugasi selanjutnya diuji daya hambatnya terhadap bakteri uji yang terdiri dari 3 bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Streptococcus viridans) dan 3 bakteri gram negatif (Proteus mirabilis, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli). Signifikasi diameter zona hambat pada kultur bakteri uji dianalisis dengan ANOVA taraf 0,05 dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) serta analisis korelasi. Selain itu dilakukan pula analisis statistik deeskriptif dengan membuat kurva tumbuh berdasarkan data Log CFU (Coloni Forming Unit), OD (Optical Density) serta pendekatan regresi dari tiap kurva tumbuh. Pada tiap kombinasi medium fermentasi, isolat Bacillus cereus mencapai fasa adaptasi pada 0-8 jam, fasa eksponensial antara 8 – 20 jam dan fasa stasioner pada waktu inkubasi 24 jam. Tanpa adanya sumber N tambahan, baik pada medium NBS (Nutrien Broth Tersuplementasi) dan SAQ (Aquades + Suplemen) terjadi penurunan jumlah sel yang drastis dari Bacillus cereus pada waktu inkubasi > 36 jam, sedangkan dengan penambahan sumber N, pertumbuhan Bacillus cereus pada waktu inkubasi > 36 jam relatif lebih stabil. Zona hambat tertinggi dihasilkan oleh supernatan isolat Bacillus cereus yang dikultur pada medium dengan sumber N asam glutamat dengan waktu inkubasi 24 jam. Sementara itu tidak terjadi perbedaan zona hambat supernatan Bacillus cereus yang dikultur pada medium SAQ dan NBS. Supernatan isolat Bacillus cereus pada semua kombinasi medium fermentasi menunjukkan zona hambat tertinggi terhadap bakteri uji Bacillus cereus (gram +) dan Proteus mirabilis (gram -). Pertumbuhan isolat Bacillus cereus sedimen pantai pada berbagai kombinasi medium menunjukkan korelasi tertinggi terhadap zona hambat yang dihasilkannya terhadap bakteri uji Bacillus cereus isolat klinis. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan perlu dilakukan penambahan jenis sumber N, variasi jenis medium dan juga waktu inkubasi lebih dari 48 jam untuk optimalisasi produksi antibiotik dari Bacillus cereus dengan menggunakan bakteri uji Bacillus cereus dan Proteus mirabilis isolat klinis serta perlu dilakukan isolasi dan karakterisasi sederhana metabolit yang dihasilkan oleh Bacillus cereus sedimen pantai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar